Tana
Paser - Meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19, Madrasah Aliyah
Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Paser
tetap produktif menjalin silaturrahim dengan para orang tua siswa. Satu
diantaranya adalah dengan melaksanakan kegiatan Emosional dan Spiritual
Question (ESQ) Parenting secara daring bekerja sama dangan ESQ Traininig yang
dikomandani Dr (HC). H. Ary Ginanjar Agustian, Sabtu, 03 Oktober 2020. Kegiatan
tersebut bertajuk “Sinergi Orangtua dan Guru dalam Pendidikan di Masa Pandemi.”
Diikuti oleh Kepala MAN IC Paser, Khoirul Anam, M.Pd.I, Ketua Komite H. Andi
Sugara, seluruh Guru dan Tenaga
Kependidikan(GTK) MAN IC Paser serta seluruh orangtua siswa MAN IC Paser.
Adapun yang menjadi narasumber adalah seorang Pakar ESQ Parenting yang telah
mendapatkan lisensi dari Dr.H. Ginanjar Agustian yakni ibu Ida S.
Widayanti, M.Pd.I.
Ketua
Komite MAN IC Paser, H.Andi Sugara menyampaikan ucapan terima kasih kepada ESQ
Training yang telah sudi menjalin kerjasama dengan kami, juga kepada seluruh orang
tua siswa angkatan ke 4 dan ke 5 yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk
mengikuti kegiatan ESQ Parenting melalui daring zoom meeting. Terima kasih juga
kami sampaikan kepada Kepala dan seluruh GTK MAN IC Paser yang telah meluangkan
waktunya di tengah-tengah kesibukannya. Semoga kegiatan ini ada
kebermanfaatannya dan berkah bagi kita semua.
Sementara
itu dalam sambutannya, Kepala MAN IC Paser, Khoirul Anam, M.Pd.I juga
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Komite MAN IC Paser yang
telah memprakarsai kegiatan ESQ Parenting ini sehingga silaturrahim antar
keluarga besar MAN IC Paser tetap terjalin. Saya berharap melalui kegiatan ini,
semakin menambah semangat kita untuk selalu bersinergi, antara orang tua dan
guru dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. Cita-cita tersebut
insyaallah dapat terwujud jika kita selalu memiliki komitmen, komitmen, dan
komitmen bersama untuk menjadikan anak-anak kita generasi yang shalih/shalihah,
hebat dan bermartabat sesuai dengan semboyan MAN IC, Prestasi, Mandiri, Islami.
Pada
acara inti, Ida S.Widayanti yang juga Penulis produktif buku-buku parenting ini
menyampaikan beberapa hal terkait tentang pengasuhan anak. Ia mengawali dengan
banyaknya kekhawatiran orang tua kepada sikap dan perilaku anak-anaknya saat
pandemic ini. Menurut penelitian, selama pandemic ini ada 70-80% orang tua
mengkhawatirkan anak-anaknya. Beberapa kekhawatiran tersebut antara lain
khawatir anaknya tidak shalat, kecanduan gadget atau main game, dan kurang
sosialisasi. Kekhawatiran ini sebenarnya hal yang wajar bagi orangtua. Hanya
saja yang perlu dibangun di sini adalah komunikasi yang baik antara orang tua
dan anak sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan.
Menurut
pengasuh rubrik Jendela Keluarga pada Majalah Hidayatullah ini, terjadinya
konflik antara orangtua dan anak kerap kali disebabkan oleh miskomunikasi. Oleh
karena itu, orangtua dituntut untuk selalu memperbaiki cara berkomunikasi
dengan anak. Antara lain, jika berbicara dengan anak menampakkan wajah yang
berseri-seri(senyum) dan tidak menggunakan perkataan jelek, kotor, dan tak
berguna(Q.S. Al-Ghasyiah:8-9). Juga ketika bersama dengan anak selalu berhadap-hadapan
dan selalu bertegur sapa (Q.S. At-Thur:25-26). Plus ketika bercakap-cakap
sesuai dengan tujuan yaitu menyampaikan informasi (baik dan benar), mendidik,
membujuk, dan menghibur.
Terakhir,
Kandidat Doktor PTIQ Jakarta ini mengingatkan bahwa apa yang kita pikirkan, apa
yang kita rasakan, dan apa yang kita ucapkan adalah doa. Oleh karena itu, mari
kita memikirkan, merasakan, dan mengucapkan hal-hal yang baik dan diridhoi oleh
Allah. Pikirkan, rasakan, dan ucapkan yang baik-baik saja kepada anak-anak
kita. Insyaallah, rumah kita benar-benar seperti surga sebagaimana disabdakan
Nabi saw, “Baiti Jannati”, Rumahku Surgaku. (humas/icpaser)