TANA PASER- Menjadi satu-satunya
program di Kaltim, bahkan di Indonesia. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser
terus menjadikan Da’i Pembangunan
sebagai salah satu program unggulan.
Karena itulah keberadaan da’i
pembangunan ini dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Bertempat
di ruang kerja Sekretaris Daerah (Setda) Paser, Rabu (16/1), Setda Paser Kafsul Wijaya kembali melepas 10
orang da’i pembangunan Kabupaten Paser tahun 2019.
Pelaksana
Tugas Asisten Kesra Sisman mengatakan, ke 10 dai pembangunan ini akan
ditempatkan di 10 desa yang meliputi
enam kecamatan, yakni desa Long Gelang,
Desa Belimbing Kecamatan Long Ikis, Desa Suweto
Kecamatan Muara Samu dan Desa muara Payang Kecamatan Muara Komam.
Selanjutnya,
Kabag
Bina Kesra I Setkab Paser ini menyebutkan, Desa
Kerang Dayo (Pasero) Kominitas Adat Terpencil (KAT) Kecamatan Batu Engau, Desa
Bente Tualan, Desa Munggu (Sekulit) KAT
dan Desa Pinang Jatus (Loombe) KAT Kecamatan Long Kali, Desa Sandeley Kecamatan
Kuaro serta Desa Sunge Batu Kecamatan Pasir Belengkong.
“Selain
itu ada beberapa tugas sebagai dai
pembangunan, yakni mencetak dai yang bisa baca atau mengisi khutbah Jumat,
mencetak atau membimbing masyarakat untuk bisa melaksanakan fardu kipayah,
membentuk atau membimbing majelis taklim dan membina baca Al Quran,” katanya.
Sementara,
Setda Kafsul Wijaya dalam sambutannya mengatakan, sebuah tantangan dan
ujian berat yang kita rasakan dan hadapi bersama sebagai umat Islam dalam upaya
menangkal pengaruh-pengaruh yang kurang baik dari perubahan.
Dalam kaitan inilah upaya untuk terus memasyarakatkan Al-Quran di lingkungan
masyarakat Islam, dan terus mempelajari, memahami, mengamalkan dan menyebarkan
kandungan Al-Quran harus dilakukan terus-menerus dan salah satunya yaitu dengan
menempatkan da’i pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Paser.
“Karenanya, program ini patut kita apresiasi dan sudah
tentu akan menjadi sarana membangkitkan syi’ar Islam. Walaupun hanya sepuluh
orang di tahun 2019 ini, saya yakin selain dapat meningkatkan antusias masyarakat
dalam beribadah juga akan mencetak generasi-generasi penerus yang Islami dan
cinta terhadap Al Qor’an,” katanya.
Kafsul berpesan kepada da’i pembangunan untuk tumbuhkan rasa ikatan
yang kokoh dalam satu kesatuan dan kebersamaan tanpa membedakan suku, agama,
ras maupun golongan, jangan membangun
primordialisme dan esklusivisme, karena akan merusak persatuan dan untuk saling membantu antar sesama komponen masyarakat bangsa dan
mengembangkan sikap untuk berprilaku positif dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara serta menegakkan dan mengumandangkan anti segala bentuk kekerasan.
(har-/humas)