Berita:Ketua BKPRMI Keluhkan Nilai Insentif Guru Ngaji

Siaran Pers

TANA PASER- Suasana Gor Sadurengas Tapis Tanah Grogot, Rabu (23/10) riuh pikuk dengan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan anak anak mereka diwisuda bak seorang sarjana, sebagai simbol dan lambang bahwa mereka telah “khatam” Iqra dan dapat membaca Alqur’an dengan baik dan benar dan dapat menghafal beberapa surah pilihan / pendek dan  doa doa harian.

        Dari 801  santri yang mengikuti Khatmul Qur’an dan wisuda ke-12 Taman Pendidikan Alquran (TPA) LPPTKA Tahun pelajaran 2019 yang berasal dari 8 kecamatan, 10 satri dinyatakan lulus dengan nilai 100.

Prosesi khatmul Quran dan wisuda,  dihadiri Wakil Bupati Paser H Kaharuddin serta  kepala Kementerian Agama Abdul Haliq, penanggungjawab BKPRMI H Azhar Bahruddin, pembina BKPRMI H Abdul Latif Thaha, Ketua BKPRMI Paser H Nasraddin serta mewakil Ketua MUI Paser, sejumlah unsur terkait dan sejumlah tokoh agama dan undangan lainnya.

         Dalam laporannya, Ketua BKPRMI Nasraddin menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Paser  yang cukup perhatian terhadap lembaga pengembangan TK/TPA dengan memberikan insentif kepada para guru ngaji, dan memohon nilai insentifnya ditambah.

 “Terima kasih kepada Pemkab Paser  yang sudah memberikan insentif. Namun saat ini, nilai insentif yang diterima sebesar Rp120 ribu  dari sebelumnya Rp500 ribu. Kalau bisa ditambah nilainya atau dikembalikan menjadi Rp500 ribu,” pintanya.

Menurut Kepala SMAN 2 Unggulan Tanah Grogot ini, hingga saat jumlah tenaga guru TK-TPA se-Kabupaten Paser  yang aktif tercatat sebanyak 1.710 orang.

Nasraddin menyebutkan, BKPRMI akan menjadi bagian Pemkab Paser menghilangkan buta huruf  membaca Alquran dan salah satunya akan bekerjasama dengan sekolah melalui guru agama untuk pembelajaran baca/tulis Al Quran.

“Program belajar Al Quran  di sekolah -sekolah dari SD hingga SLTA ini akan segera kita  lakukan. Karena dari pengalaman  saya sebagi guru, cukup banyak siswa-siswi kita yang belum bisa membaca Al’Quran,” katanya.

Bahkan saat kita lakukan tes baca Al Quran sebut Nasraddin, dari  30 persen siswa  masih terbata-bata atau tidak lancar,  dan selebihnya tidak bisa membaca.Karena itu, kita  akan memprogramkan belajar baca /tulis Al Quran di sekolah. Insya Allah, kita membumikan baca Al Quran di Bumi Daya Taka,” tambahnya. (har-/humas)  

 

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.2422 detik dengan memori 0.71MB.