HUMAS SEBAGAI MATA DAN TELINGA PEMERINTAH
Tana Paser – Perdana bagi Humas Kabupaten Paser ikut ambil bagian dalam Kelas Inspirasi 5 yang digelar pada Senin (9/10). Kelas Inspirasi 5 tahun ini tersebar di beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Long Ikis. Adalah SDN 035 Long Ikis menjadi lokasi bagi Humas Kabupaten Paser menebar inspirasi.
Terkait profesi kehumasan terutama Humas Pemerintah Daerah dan pengetahuan tentang pemerintahan dan daerah Kabupaten Paser menjadi topik. Selain itu pengetahuan umum lainnya turut mewarnai keseruan bersama anak yang aktif dan kreatif. Berbagai pertanyaan seperti nama Bupati dan Wakil Bupati Paser, Sekretaris Daerah Kabupaten Paser, motto Kabupaten hingga apa yang ada di benak anak-anak tersebut tentang Kabupaten Paser.
Dua inspirator Humas Kabupaten Paser Dina Fitrianty dan Engla Warizki mengungkapkan bahwa posisi Humas cukup penting dalam pemerintahan. “Humas sebagai mata dan telinga pemerintah. Humas juga menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Humas senantiasa mengikuti kemana pun agenda pimpinan daerah dalam rangka menginformasikan baik ke dalam maupun keluar pemerintahan”, ujar Dina.
Engla menambahkan bahwa "Humas merupakan profesi yang menyenangkan, karena melalui tulisan dan tayangan informasi dan berita, kita telah menjalankan keterbukaan informasi publik”, terangnya.
Adi, murid Kelas 5 yang bercita-cita jadi TNI mampu menjawab siapa nama pemimpin daerah di Kabupaten Paser. “Bapak Yusrianyah Syarkawi dan Bapak Mardikansyah”, ujarnya. Ia mengaku pernah bertemu dengan pejabat tersebut saat acara sunatan masal di desanya. Moto Paser “Olo manin aso buen siolondo” yang artinya hari esok harus lebih baik dari hari ini juga menjadi salah satu yel-yel penyemangat siswa.
Untuk diketahui prestasi SDN 035 Long Ikis berdasarkan informasi Kepala Sekolah Iking Sudrajat cukup membanggakan. Tahun 2017 berhasil menggondol Juara III bidang tari di ajang FLS2N / Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Sekolah yang ciri khas panganan Cincau Hijau ini pada Olimpiode Sains Nasional meraih posisi ke-20 dari 60 SD di Kalimantan Timur. Dengan kekuatan 11 orang tenaga pendidikan dan 3 tenaga kependidikan, Iking merasa cukup dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. “Hanya saja kami kekurangan ruangan. Tersedia 6 ruang sedangkan ada 9 rombongan belajar. Jadi kami mengatasinya dengan menggunakan kelas bergantian”, ujar Kepsek. (hum-dft)