Tana Paser - Sebanyak
14 orang Guru Bidang Studi Fikih Madrasah Aliyah (MA) se Kabupaten Paser
mengikuti bimbingan teknis (BIMTEK) Implementasi Kurikulum KMA 183 dan 184
tahun 2019 secara daring bersama guru-guru Fikih MA seluruh Indonesia, Senin-Selasa
(19-20 Oktober 2020) yang tersebar di 497 lokasi Zoom. Untuk Guru Fikih MA se Kalimantan Timur
terdapat 29 titik lokasi zoom, sementara Guru Fikih MA Paser ada 4 lokasi yaitu
MAN Paser, MA Istiqamah Long Ikis, MA Al-Ikhlas Muara Komam, dan MA
Subulussalam Kuaro.
Bimtek
diselenggarakan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK)
Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI sebagai tindak lanjut
diterbitkannya KMA No.183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab di Madrasah dan KMA No.184 tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum pada Madrasah.
Pada hari
pertama, Senin(19/10/2020), Nara sumber pertama Kasubdit Kurikulum MA/MAK
Direktorat KSKK Madrasah Kementerian Agama RI, Dr. H. Suwardi, M.Pd.,
menyampaikan tentang KMA tahun 2019. Dalam paparannya, KMA 184 tahun 2019
substansinya adalah membuka ruang inovasi dan kreasi madrasah dalam melayani
keanekaragaman bakat dan minat siswa.
Menurut
mantan Kepala MAN IC Gorontalo dan MAN IC Serpong ini, dengan mengutip pesan
pak Direktur KSKK Madrasah, Dr. H. A. Umar, bahwa madrasah hebat itu adalah
madrasah yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal dan
mencapai puncak prestasi madrasah dengan cara yang baik(bermartabat).
Suwardi
melanjutkan, untuk mewujudkan madrasah hebat hal-hal yang dilakukan adalah
madrasah dikelola secara professional, diberi ruang berinovasi dan berkreasi
dalam mengelola pendidikan, member kesempatan dan dukungan kepada guru untuk
berkreasi dalam mengelola pembelajaran serta guru mendampingi siswa secara
totalitas dalam pembelajaran. Yang saya maksudkan totalitas di sini adalah
ketika guru mengelola pembelajaran ia melibatkan jiwa raganya. Perasaan, hati,
dan pikiran senantiasa hadir dalam proses belajar mengajar. Yang terakhir untuk
mewujudkan madrasah hebat, meminimalisir beban guru yang cenderung
administratif agar guru bias fokus dalam pembelajaran. Di akhir penyampaiannya,
Suwardi memotivasi dan menyemangati para guru fikih MA se Indonesia, agar semua
guru madrasah senantiasa melakukan Inovasi Tiada Henti tuk Mewujudkan Madrasah
Hebat Bermartabat.”
Selain Dr. H.
Suwardi, M.Pd, nara sumber lainnya adalah Hj. Dewi Masyithoh, S.Ag., M.Pd, yang
menyampaikan materi “Teknik Mendesain Adaptasi Kurikulum Mata Pelajaran Fikih
MA pada Masa Darurat.” Amin Hasan, M.Pd menyampaikan materi tentang “Esensi
Kompetensi Inti(KI)/Kompetensi Dasar(KD) dalam KMA 183 tahun 2019 Mata Pelajaran
Fikih MA.” Nara sumber terakhir, Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd dengan Materi “Strategi
Melahirkan Keunggulan Madrasah pada KMA 183 dan 184 tahun 2019.”
Bimtek pada
hari kedua, Selasa (20/10/2020), ada lima nara sumber yang menyampaikan materi
yakni Rahma Sari, S.Ag., M.H.I dengan materi “Perencanaan Penilaian Mata
Pelajaran Fikih MA pada masa Darurat maupun Normal”; Kasi Kurikulum dan
Evaluasi MI-MTs Direktorat KSKK Madrasah Dirjen Pendis Kemenag RI, Dr. Imam
Bukhari, M.Pd., dengan materi “Pendekatan Pembelajaran Abad 21 dalam
Pembelajaran PAI”; Direktur KSKK Madrasah, Dr. H.A. Umar dengan materi “Revolusi
Pembelajaran di Madrasah”; Jamanhuri, M.Pd.I dengan materi “Teknik Mendesain
Perencanaan Pembelajaran Jaraj Jauh Berbasis E-Learning Mata Pelajaran Fikih MA”;
dan Ahmad Hariadi dengan materi “Mengoperasionalkan LMS E-Learning Madrasah. (humas_icpaser)