TANA PASER- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Paser menggelar High Level Meeting atau rapat tingkat pengambil kebijakan yang berlangsung di ruangan rapat Sadurengas Kantor Bupati Paser, Senin (26/8).
Rapat yang buka Bupati Yusrainsyah Syarkawi dan dihadiri Wabup Kaharuddin, Ketua DPRD dan unsur Forkopimda, dipimpin Asisten Ekonomi Setda Paser Ina Rosina, diikuti sejumlah instansi terkait di antaranya pimpinan Kantor Perwakilan BI dan BPS dan Bulog Tanah Grogot serta unsur anggota TPID Kabupaten Paser.
Asistenm Ekonomi Ina Rosina, mengatakan, inflasi harus terjaga dan dikendalikan, sehingga tetap stabil karena akan berpengaruh pada positif pada perkembagan ekonomi sosial masyarakat khususnya untuk terjaganya daya beli masyarakat.
Sedangkan untuk sisi ekomoni menurut Ina, tentu ini memberikan pengaruh situasi kondisif untuk pelaku usaha, sehingga dapat menentukan keputusan atau kebijakan-kebijakan ekonomi.
“Secara umum jika inplasi terjaga, tentu akan memberikan pertumbuhan ekonomi fositif bagi suatu daerah atau kabupaten,” sebutnya.
Untuk inflasi di Kabupaten Paser lanjutnya, sampai semester satu, Paser masih mengacuh daerah tentangga Balikpapan, karena Paser dan PPU belum melakukan survei biaya hidup, sebagai dasar penghitungan inflasi.
“Kondisi ekonomi di Paser sementara ini masih normal dan belum terjadi kenaikan inflasi. Sampai saat ini Paser masih bergantung pada daerah Kota Balikpapan. Berdasarkan data pada semester 1 Tahun 2019, per Juni 2019, tingkat inflasi di Balikpapan atau Paser yakni 2,4 persen.Hal tersebut masih dibawah nilai inflasi nasional per Juni 2019 yaitu 3,28 persen,” kata Ina.
Sedangkan standar yang ditetapkan naisonal lanjut Ina sebesar 3,5 persen, dengan plus minus 1 persen. “Karena itu kami terus upayakan menjaga harga kebutuhan pokok dengan gelar operasi pasar,” ucap Ina. (har-/humas)