Berita:DPRD Tanah Bumbu Studi Banding ke Pemkab Paser

Siaran Pers

Pelajari Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

TANA PASER- DPRD Provinsi Tanah Bumbu,  Kalimantan Selatan melakukan kunjungan kerja atau studi banding  ke Kabupaten Paser  guna mempelajari retribusi pemakaian kekayaan daerah  untuk meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Studi banding DPRD Tanah Bumbu yang dipimpin Wakil Ketua H Alpia Rahman bersama anggota pansus III DPRD Tanah Bumbu, Kamis (8/6) diterima Sekretaris Daerah Paser AS Fathur Rahmad di ruang rapat Telake Kantor Bupati Paser.

Turut mendampingi Setda Paser, Asisten Ekonomi  Karoding, Kepala Dinas Pendapatan Daerah  Ahdiat, Kadis Periwisata Pemuda dan Olahraga H Ishak, yang mewakili ketua Bappeda, Kabid Aset Daerah dan  sekretaris BPKAD Paser.

Menurut wakil ketua DPRD Tanah Bumbu selaku ketua rombongan, sejak diberlakukannya undang-undang 23  tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah  menyangkut pengalihan kewenangan kabupaten atau kota ke provinsi, berdampak berkurangnya anggran daerah Tanah Bumbu.

“Sejak kewenangan diambil provinsi diantaranya terkait kewenangan sektor pertambangan dan perkebunan, anggaran Tanah Bumbu mengalami penurunan yang cukup besar. Yang jelas dengan pengalihan kewenangan ke provinsi ini, yang namanya Otonomi Daerah itu hanya kiasan,” kata Alpian.

Karena itulah sebagai kabupaten yang baru berusia 14 tahun, lanjut Alpian, DPRD bersama jajaran Pemkab Tanah Bumbu berupaya meingkatkan sumber PAD melalui   retribusi pemakaian kekayaan daerah.

“Itulah yang mendasari studi banding ke Paser ini. Yang jelas, Paser dan Tanah Bumbu memiliki georafis yang sama dan punya potensi sama khususnya hasil perkebunan dan pertambangan. Intinya Paser tentu punya kiat-kiat khusus” ucapnya.

Sementara, Sekda Paser AS Fathur Rahman mengatakan,  menyambut baik kedatangan anggota DPRD Tanah Bumbu  untuk mengadakan sharing terkait kiat meningkatan Pendapatan asli daerah.

Menurut Fathur,  tak jauh berbeda dengan Tanah Bumbu, Paser juga mengalami imbas dengan pengalihan kewenangan yang berpengaruh besar dengan turunnya anggaran daerah sejak tahun 2016, dan Pemkab Paser juga terus berupaya mengali potensi-potensi pendapatan daerah  diberbagai sektor. (har-)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.1596 detik dengan memori 0.95MB.