TANA PASER- Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam hal pengembangan program Keluarga Berencana (KB) secara baik dan berkesinambungan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan, Jumat (3/11) melakukan studi banding ke Paser.
Kunjungan kerja DP3AKB kota Balikpapan ke Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Paser, diterima Kepala Dinas P2KBP3A Paser Hj Faulina Widriyani di Pendopo Bupati Paser .
Saat menerima rombongan yang dipimpin Sekretraris DP3AKB Balikpapan Pratitis, Faulina Widriyani selain didampingi jajarannya, juga hadir mitra-mitra P2KBP3A Paser seperti Pasiter Kodim 0904 Tanah Grogot, Ketua Perlindungan Anak Awa Taka Hj Zamzam Nor, RSUD Panglima Sebaya, Ikatan Bidan Indonesia serta penyuluh program Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Paser.
Sekrtaris DP3AKB Balikpapan Hj Pratitis menyampaikan terima kasih atas diterima dengan penuh kehangatan, dan menurutnya tujuan kunjungan ini adalah untuk melakukan pembelajaran program KKBPK yang dilaksanakan di Paser.
“Kunjungan ini dalam rangka menambah wawasan pengetahuan khususnya dalam mewujudkan program KKBPK di antaranya hal-hal yang berkaitan pelaksanaan dari pada program KKBPK di Paser. Kita sharing untuk penambahan program KKBPK Balikpapan,” ucapnya.
Menurut Pratitis, seyogianya yang hadir adalah Kepala Dinas DP3AKB Balikpapan, namun karena bertepatan dengan rapat bersama DPRD Kota Balikpapan, maka dia tidak dapat hadir karena harus dihadiri langsung sesuai instruksi Sekretaris Kota Balipapan.
Sementara, Kadis P2KBP3A Paser Faulina Widriyani mengaku suatu penghargaan bagi jajarannya mendapat kunjungan dari DP3AKB Balikpapan, apa lagi diketahui, selama ini DP3AKB Balikpakan punya prestasi yang sangat luar biasa dalam program KB.
“Bahkan prestasi Balikpapan dalam program KB sangat banyak. Kunjungan ini luar biasa dalam mewujudkan keluarga sejahtera yang berkualitas. Tugas kita ini tidak bisa kita nikmati dengan kasat mata, tapi 30 tahun mendatang akan terbukti dan dirasakan,” ucap Faulina. (har-/humas)