TANA PASER – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Paser rutin melakukan monitoring kepada pengrajin di Desa Brewe Kecamatan Long Ikis. Pada Kamis (23/1), Dekranasda Paser yang diwakili Sekretaris Jon Jauhari mengunjungi dua tempat di Brewe untuk melakukan pembinaan kepada para pengrajin.
Didampingi Kaur Keuangan Desa Brewe Jumiati, Jon bersama Agus Supandi dan Kadir Sambolangi mengunjungi suami istri yang keduanya pengrajin. Suami yang bernama Nurhadi, merupakan pandai besi tanpa api, sedangkan istrinya, Marni AB adalah penggrajin manik-manik, yang menggabungkan anjat dengan manik-manik.
Di rumah Nurhadi, Jon melihat semua hasil karya pasangan suami istri itu dan mengatakan bahsa hasil keduanya akan dipresentasikan pada kegiatan-kegiatan yang diikuti Dekranasda Paser. “Mereka ini unik, karena meskipun bukan asli dari Paser mereka bisa menciptakan karya dengan ciri khas Paser, yang saat ini sudah susah ditemui, seperti mandau dengan ukiran Paser, atau manik-manik khas Paser,” jelas Jon Jauhari.
Untuk diketahui, Nurhadi adalah warga asli Jombang Jawa Timur yang sudah bermukim di Paser sejak awal 1970an. Sebelum menetap di Brewe, dia pernah tinggal di beberapa tempat, seperti di Tanah Grogot, Kerang, Simpang Pait, dan Malaysia. Adapun Marni AB merupakan asli Dayak dari Long Apari, Mahakam Ulu. Mereka sudah tinggal di Brewe sejak pertengahan 2013 sampai sekarang.
Dari rumah Nurhadi, Dekranasda mengunjungi Endang yang merupakan pengrajin rotan. Mereka juga melakukan kegiatan keseharian dengan berbagi tugas. Suami meraut rotan sedangkan Endang menganyam. (aks)