Safari Ramadhan di Kecamatan Batu Engau
TANA PASER- Memasuki malam ke 6 Ramadhan 1438 H, Bupati H Yusriansyah Sarkawi, mengawali Safari Ramadhan nya dengan masyarakat Kecamatan Batu Engau, tepatnya di masjid Ribathul Khoir Desa Kerang, Rabu (31/5).
Safarin Ramadhan Bupati di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Batu Licin Kalimantan Selatan ini, turut dihadiri Ketua DPRD Paser H Kaharuddin, Kapolres Paser, Ketua Tim Penggerak PKK Paser Hj Mutiarni, jajaran Asisten dan pimpinan SKPD serta Kabag di lingkungan Pemkab Paser.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Yusriansyah kepada 10 masyarakat miskin menyerahkan bantuan uang tunai dengan nilai Rp250 ribu setiap orang dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Paser.
Selain itu bupati juga menyerahkan bantuan berupa Al Quran sebanyak 6 buah kepada pengurus Masjid Ribathul Khair dan bantuan hibah kepada beberapa rumah ibadah di wilayah Kecamatan Batu Engau.
Terhadap bantuan rumah ibadah yang diserahkan, Bupati Yusriansyah saat menyampaikan sambutannya mengatakan, terkait adanya masalah keuangan daerah, maka semua hibah tahun 2016 ditunda, dan baru dilaksanakan 2017.
“Bantuan dalam bentuk hibah kepada rumah ibadah Insya Allah tahun ini akan terealisasi dan masuk rekening masing-masing penerima. Bantuan ini sebenarnya sudah masuk didokumen pelaksanaan anggaran atau DPA Paser, namun karena ada masalah keuangan semua hibah 2016 ditunda, dan Insya Allah akan diterima 2017 ini,” jelas Bupati.
Selain itu dalam sambutannya Yusriansyah mengatakan, safari Ramadhan dimaksudkan sebagai ajang silaturahim antara pemerintah Paser dengan masyarakat, sekaligus diharapkan bisa menjadi ajang transformasi kesadaran agar lebih peka dan peduli pada sesama.
“Khusus bagi pemerintah Paser, bulan Ramadhan ini bisa menjadi jembatan untuk menyapa masyarakat sekaligus sebagai bukti kepekaan dan kedekatan pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Dari itu juga lanjut Bupati, sebagai bukti kepekaan dan kedekatan pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat. “Ibadah-ibadah di safari Ramadhan ini bersifat kolektif seperti berbuka dan tarawih, sehingga memudahkan untuk berkomunikasih secara lebih massif, efektif dan efesien. Dengan demikian masyarakat akan merasa bahwa pemerintah tidak absen dalam kehidupan mereka,” jelas Yusriansyah. (har-)