TANA PASER- Pencanangan Kampung Keluarga Berencana ( KB) merupakan tindak lanjut arahan Presiden Republik Indonesia agar manfaat program KB dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat.Karena itu harap Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, persoalan di masyarakat terkait program KB hendaknya menjadi perhatian bersama antara Perangkat Daerah, camat dan kepala desa, TNI, Polri, perusahaan dan masyarakat untuk bersama-sama membangun melalui Kampung KB.
“Kita harus memperkuat dan
menggelorakan lagi program KB dan Keluarga Sejahtera. Jangan berhenti hanya
pada pencanangan, tapi harus ada aksi dan gerakan untuk dapat
meningkatkan kualitas hidup manusia dan keluarga pra sejahtera untuk menuju
yang lebih baik,” kata Bupati.
Selanjutnya Bupati memimta Kepada Camat dan Kepala
Desa yang ditetapkan sebagai kampung KB, untuk bisa melakukan koordinasi
terkait perencanaan kegiataan pembangunan 2018 melalui
alokasi dana yang ada di kecamatan dan desa sesuai dengan prioritas yang
dibutuhkan.
“Lebih jauh lagi adakan
komunikasi intensif dengan pimpinan Perangkat Daerah
Kabupaten Paser terkait,” tegas Bupati Yusriansyah dalam sambutannya saat pencanangan
desa Janju Kecamatan Tanah Grogot sebagai
kampung KB yang dipusatkan dihalaman Gedung Pertemuan Desa Janju, Rabu (20/9).
Masih kata Bupati, dalam dua bulan terakhir ini
telah dilakukan pencanangan Kampung KB
di sembilan desa yang masing-masing mewakili kecamatan, dan pencanangan Kampung
KB di desa Janju ini merupakan yang terakhir.
“Jika dibandingkan dengan sembilan desa lain,
maka desa Janju merupakan salah satu desa yang memiliki sejumlah kemudahan,
baik dalam hal pembangunan infrastruktur maupun kapasitas dan kompetensi Sumber
Daya Manusia aparatur berikut masyarakatnya. Menengok ke belakang, Desa Janju
juga telah mengikuti berbagai macam lomba, menjadi wakil Paser dalam lomba
tingkat Provinsi dan Nasional, serta mendapatkan beberapa penghargaan,” ucapnya.
Untuk program pemerintah melalui APBD lanjut
Bupati, tahun 2015 lalu Desa Janju
mendapatkan paket Replikasi Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas
atau PLPBK dengan nilai proyek sebesar Rp 1 miliar, dan masyarakat Janju
adalah masyarakat yang terbuka dengan program pemerintah, dan siap berperan
penuh dalam menyukseskan program-program tersebut.
“Dengan kenyataan ini, saya berharap program
pemerintah yang lain seperti Kampung KB tidak terlalu sulit diterima oleh
masyarakat. Tinggal kemudian bagaimana instansi pemerintah terkait mengimplementasikan
kegiatan secara terintegrasi dan melibatkan semua komponen serta pemangku
kepentingan,” harap Bupati. (hum-har)