TANA PASER- Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan, Pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas Pertanian melaksanakan gerakan tanam padi di Desa Pepara Kecamatan Tanah Grogot. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, (30/1) dihadiri langsung oleh Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi.
Gerakan tanam padi di desa yang memiliki 110 hektare lahan padi dengan sembilan gabungan kelompok tani (Gapoktan) ini, turut dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim H Ibrahim dan mewakili Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI.
Selain itu turut hadir anggota DPRD Kaltim H Azhar Bahruddin, mewakili Kapolres Paser dan Dandim 0904 Tanah Grogot, Kepala Dinas Pertanian Paser Karoding, Camat Tanah Grogot Makiyah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Paser, mewakili Bank Kaltara serta masyarakat desa pepara dan undangan lainnya.
Ketua Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Suka Maju Desa Pepara Suherman menjelaskan, Gapoktan Desa Pepara berbeda dengan kelompok tani lainnya. Dimana lebih mengutamakan kearifan lokal dalam kegiatan pertanian.
“Sebelum tanam padi dan panen, petani disini melakukan budaya yang disebut Ma’doja Bine dan Mapendre Indo Ase yang tujuanya agar petani dapat tanam serempak sesuai dengan kondisi iklim dan menghindari hama,” jelasnya.
Menurut Suherman, salah satu tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan motivasi seluruh petani agar terus meningkatkan produksi padi yang merupakan bahan pangan utama.
Kepala Dinas Pertanian Paser Karoding menyebutkan, hingga saat ini luas tanam padi di Kabupaten Paser tahun 2018 adalah 7.159 hektare (ha). sedangkan luas panen padi di 2018 berdasakan angka ramalan II yang disusun bersama BPS seluas 7.916 ha dan padi ladang seluas 2.438 ha.
Sedangkan produksi padi berdasarkan angka ramalan II sejumlah 30.543 ton gabah keringgiling dengan produksi 38,58 kuintal, dan jika dikonversi ke beras setara dengan 19.303 ton beras, dan angka ini akan berimbas karena masih ada 1.500 ha masuk realisasi tanam. (har-/humas)