TANA PASER – Sesuai dengan rekomendasi dari WHO, Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi mengimbau semua warga Paser untuk selalu menggunakan masker, baik di rumah, tempat kerja atau di tempat keramaian. Hal ini disampaikan Bupati Yusriansyah sebagai tindak lanjut dari aturan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, kata Bupati, masker juga menjadi langkah preventif atau pencegahan bagi setiap individu agar terhindar dari virus tersebut. “Hal ini penting saya samaikan mengingat hingga kini belum ada tanda-tanda corona akan segera berakhir, meskipun sampai saat ini Paser masih dalam zona hijau,” kata Bupati, Selasa (7/4).
Terkait dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Bupati melihat perlu ada tindak lanjut secepatnya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Paser. Hanya saja, Bupati menilai untuk PSBB, Paser belum saatnya mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat. “Kita (Kabupaten Paser) memang diberikan kesempatan untuk mengajukan permohonan PSBB kepada pemerintah pusat, namun ada kriterianya,” kata Bupati.
Pada pasal 4 Permenkes ini disebutkan bahwa gubernur/bupati/walikota dalam mengajukan permohonan Pembatasan Sosial Berskala Besar kepada Menteri harus disertai dengan data berupa peningkatan jumlah kasus menurut waktu dengan kurva epidemologi, penyebaran kasus menurut waktu dengan peta penyebarannya, dan kejadian transmisi lokal yang menyebutkan telah terjadi penularan generasi kedua dan ketiga.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Amor Faisol mendukung kebijakan Bupati Paser, bahwa PSBB belum layak diajukan, setidaknya untuk beberapa hari ke depan. Dihubungi melalui telepon, Amir mengatakan bahwa saat ini di Paser tidak ada transmisi lokal, tidak ada pasien positif dari luar, dan yang ODP (Orang Dalam Pemantauan) meskipun fluktuatif, ada kecenderungan menurun.
“Selain itu, kegiatan untuk pencegahan juga terus dilakukan. Pengukuran suhu dilakukan di tiga perbatasan. Ada juga sosialisasi kepada masyarakat yang selalu aktif kita laksanakan,” beber Amir Faisol, Selasa (7/4).
Adapun yang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang berjumlah 8 orang, lanjut Amir, tetap diharapkan agar negatif. “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Surabaya,” tutupnya. (aks)