Muslich membuka rapat koordinasi antisipasi kekeringan
Tana Paser – Pemerintah Kabupaten Paser melakukan deteksi dini dan antisipasi musim kering, yang diperkirakan akan melanda wilayah Paser pada Mei hingga Juli 2017, sesuai ramalan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat.
Salah satu langkah awal yang diambil pemerintah adalah Rapat Koordinasi di Pendopo, Selasa (10/5) yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan dibuka staf ahli Bupati Paser bidang Pembangunan dan Sumber Daya Manusia Muslich. Dikatakan bahwa musim kering yang akan datang akan sangat terik dan berpotensi kuat memicu titik api.
Muslich mengatakan bahwa keterlibatan berbagai unsur terkait sangat diharapkan agar semia pihak bisa menyatukan persepsi terkait langkah-langkah yang akan diambil.
“Dataran kita sangat rawan dengan potensi kebakaran, maka antisipasi seharusnya sudah dikoordinasi bersama aparat dan instansi pemerintah terkait. Seperti anggota TNI 0904/TNG, anggota Polres Paser, BPBD, Satpol PP khusus Pemadam Kebakaran, dan aparat kecamatan agar bisa membentuk tim sampai ke pelosok desa,” kata Muslich memberi penekanan.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Edward Effendi mengatakan bahwa titik panas, banyak tersebar di kecamatan, sangat jauh dari pantauan, mencapai 772 hektare lahan perkebunan, maka alternatif dibentuknya siaga tim relawan di pelosok desa, dapat meminimalisir terjadinya musibah kebakaran. Sementara perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit serta pengolahan kayu, diharapkan membentuk pos siaga bencana.
“Dominasi usaha perusahaan besar yang sangat rentan yakni usaha dibidang perkebunan kelapa sawit dan kayu. Perusahaan semestinya koordinasi dengan camat dan pro aktif menyampaikan kondisi lahan usaha mereka, untuk melaporkan kegiatan lahan yang aktif atau belum aktif," jelas Edward. (AB07)