TANA PASER – Asisten Umum Arief Rahman mengingatkan segenap warga Kabupaten Paser untuk melestarikan mahasa Paser dan menjadikannya sebagai alat komunikasi resmi sehari-hari. Pesan khusus ini disampaikan Arief saat membuka kegiatan Melas Taon yang merupakan pesta budaya Paser di arena Gentung Temiang, Sabtu pekan lalu.
“Ini pesan untuk masyarakat Paser secara keseluruhan, agar kita selalu membiasakan diri mendidik anak-anak kita berkomunikasi dan berinteraksi menggunakan Bahasa Paser dalam kehidupan sehari-hari,” kata Arief.
Menurutnya dari masyarakat Paser yang berjumlah sekitar 246.000 jiwa tahun ini, hanya sedikit yang merupakan penutur Bahasa Paser, dan jumlah ini dipastikan akan berkurang, karena anak-anak sekarang ini mulai malu menggunakan Bahasa Paser.
“Jika ini dibiarkan terus menerus, maka bukan tidak mungkin suatu saat nanti Bahasa Paser akan punah dari muka bumi. Pada saat itu Paser hanya tinggal sejarah, yang dibicarakan secara turun-temurun, yang pada akhirnya hilang sama sekali,” lanjutnya.
Arief mengingatkan bahwa melestarikan budaya dan bahasa Paser bukan cuma terbatas pada acara seremonial seperti Melas Taon, namun harus dimulai dari lingkungan keseharian di rumah tangga, kemudian mengajak orang lain, teman kerja, kolega dan handai taulan.
Untuk diketahui acara melas taon berlangsung selama sepekan yaitu 15-21 April di Arena Gentung Temiang Tana Paser. Pembukaan Melas Taon dihadiri Ketua DPRD Paser Kaharuddin, sejumlah pimpinan Perangkat Daerah, para Kepala desa Se-Kabupaten Paser, Ketua Dewan Pengurus Wilayah Lembaga Adat Paser PPU dan Balikpapan. (YR).