TANA PASER- Sekda Paser Katsul Wijaya, Minggu
(3/11) di Desa Damit, Kecamatan Pasir Belengkong, melepas ratusan tukik Biuku
atau penyu air tawar dengan nama ilmiah Batagur affinis.
Pelepasan tukik atau anak Biuku ke sungai anak Kandilo Desa Damit dalam rangak penutupan Nutu Ponta atau menumbuk padi
muda, dihadiri Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Murhariyanto, Kepala BPBD Edwar Efendi, sekretaris Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Zulkifli dan
mewakil Dinas Lingkungan Hidup.
Selain
itu juga hadir mewakili Departemen PT
Kideco, Danramil Paser Belengkong,
jajaran Lembaga Adat Paser, pjs Kepala Desa Damit serta sejumlah pemerhati lingkungan, tokoh
masyarakat dan tokoh adat Desa Damit.
Sekda
Katsul Wijaya mengapresiasi masyarakat setempat yang telah menginisiasi
untuk menyelamatkan telur-telur Biuku dari para pemburu untuk kemudian
ditetaskan menjadi tukik.
"Inilah bentuk kepedulian terhadap
kelestarian Biuku dan lingkungannya.
Pelestarian biuku ini penting dilakukan
untuk menambah populasi yang saat ini
terancam punah. Terlebih biuku merupakan
salah satu hewan yang dilindungi,” katanya.
Terpisah, salah
satu anggota pembudidaya biuku atau
populer di sebut penyu air tawar Suriansyah mengatakan, tukik yang dilepasliarkan kali ini sebanyak 230
ekor hasil penetasan alami.
"Pelepasliaran
tukik ini merupakan yang beberapa kalinya. Jika tahun lalu hanya seratus lebih.
Tahun ini meningkat atau sebanyak 230 tukik dengan usia 1 tahun,” katanya.
Menurut
Suriansyah, ia bersama kelompoknya tengah berupaya menggalakan penyelematan atau konservasi
kura-kura air tawar tersebut dengan melakukan penangkaran.
“Insya
Allah, 80 persen tukik biuku yang kita lepas akan
hidup. Peridatornya hanya manusia, “ tandasnya.
Untuk
diketahui sebut Suriansyah, hewan
air ini oleh masyarakat Kabupaten Paser dikenal sebagai Biuku atau Tutong.
Namun, ini berbed dengan hewan Labi-Labi atau Bulus yang dalam
bahasa umum di Kalimantan disebut hewan bernama Bidawang. (har-/humas)