TANA PASER- Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi menggelar pertemuan dengan Forkopimda. Pertemuan itu dalam rangka membahas berbagai isu daerah yang berkembang dan hal lainnya dalam rangka mendukung pembangunan di Kabupaten Paser, bertempat di Pendopo, Senin (2/12) pagi.
Dalam kesempatan itu, Sekda Katsul Wijaya mengawali dua isu yang saat ini perlu mendapat perhatian, yakni terkait rencana pembangunan rumah ibadah Pura bagi umat Hindu di kawasan Jone Kecamatan Tanah Grogot serta terkait kasus sengketa SMK Negeri 3 Tanah Grogot.
Terkait pembangunan Pura, Kepala Kesbagpol M Tauhid mengaku, saat ini lahan sudah tersedia dan rencana pembangunan sudah mendapat persetujuan atau rekomendasi dari Kementerian Agama serta unsur terkai lainnya.
Namun dari rencana itu lanjut Tauhid, ada beberapa persyaratan lain yang harus ada, diantaranya adanya persetujaun atau tanda tangan 90 atau 60 warga setempat yang saat ini belum terpenuhi.
Selain itu, ada rencana pengalihan pembangunan Pura ke kawasan Bandara Desa Rantau Panjang dan termasuk kilometer 8 dengan maket kawasan rumah ibadah terpadu, dan konsekuensinya Pemkab harus melakukan pembebasan lahan.
Terkait sengketa SMKN 3, dari masukan, baik Kejari maupun Asisten Umum, Asisten Ekonomi, Kabag Hukum dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, maka akan dilakukan pertemuan dan pembahasan lebih lanjut.
Setelah mendengarkan berbagai isu dan laporan, Bupati Yusriansyah menegaskan, dua isu yakni pembangunan Pura dan penyelesaian kasus SMK 3 perlu ditindaklanjuti segera dengan melakukan koordinasi lebih lanjut.
“Dalam waktu dekat, saya minta permasalahn ini segera di bahas, sehingga permasalahan ini tidak berlarut dan segera dapat dituntaskan ,” pungkas Bupati Yusriansyah kepada jajarannya.
Yang menarik, dalam pertemuan tersebut juga dibahas terkait rencana pembangunan terminal tife B yang didanai APBN, pembangunan rumah susun di Desa Jone serta pembangunan SMK 5 di kecamatan Long Kali dan termasuk di Tanah Grogot pada tahun 2020 oleh Provinsi. (har-/humas)