Berita:Upaya Bupati Paser Buka Desa Terisolir, Desa Harapan Baru

Siaran Pers

Bogor – Ketimpangan antar wilayah adalah isu yang jadi perhatian serius Bupati Paser dr Fahmi Fadli. Komitmen ini dituangkannya dalam visi Paser MAS (Paser yang Maju Adil dan Sejahtera), Adil yaitu Mengurangi Kesenjangan Antar Kecamatan Sehingga Setara Dalam Hal Layanan Dasar Pemerintah. Dipertajam kembali dengan misinya “Mengurangi Ketimpangan Antarwilayah Melalui Peningkatan Aksesibilitas Infrastruktur Yang Berwawasan Lingkungan Dan Berkelanjutan”.

Upaya yang sedang dan gencar dilakukan Fahmi adalah membuka keterisoliran Desa Harapan Baru dan sekitarnya. Penyebab terjadinya kesenjangan pembangunan di desa ini adalah akses jalan yang tidak terkoneksi terlebih wilayah tersebut berdekatan dengan kawasan cagar alam. Konektivitas wilayah memiliki fungsi yang sangat penting, khususnya sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan stabilitas wilayah

Adalah Desa Harapan Baru yang dulunya disebut Desa Air Mati. Diubah menjadi desa Harapan Baru berdasarkan Peraturan Bupati Paser Nomor 2 tahun 2014. Merupakan desa tertinggal atau terisolir karena letaknya di Cagar Alam Muara Adang dengan jumlah penduduk 1.500an. Sejak puluhan tahun hingga kini, akses ke desa ini satu-satunya dan hanya bisa dilalui transportasi air. Jarak terdekat menyebrangi dengan perahu, speedboat atau kapal motor menuju desa ini yaitu dari Desa Pondong. Sedangkan Desa Harapan Baru berpotensi besar pada budidaya perikanan.

Untuk itu, Fahmi merasa penting membuka akses jalan bagi desa tersebut. Kegigihan ini pun membuahkan hasil. Pada rabu, (24/5/23) di Kantor Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi, Fahmi sebagai Bupati Paser menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan M Ari Wibawanto, S.Hut., M.Sc. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alalm Kalimantan Timur Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kerja Sama ini terkait Pembangunan Strategis Yang Tidak Dapat Dielakkan Dalam Rangka Peningkatan Dan / Atau Pemeliharaan Sarana Transportasi Terbatas Berupa Jalan Penghubung Daerah Terisolir Ruas Jalan Padang Pengrapat – Muara Paser Dan Ruas Jalan Muara Paser – Air Mati (Harapan Baru) Di Kawasan Cagar Alam Teluk Adang Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.

Tentunya ini menjadi kabar baik yang dinanti-nantikan, pasalnya ditahun 2023 ini telah dialokasikan Rp 23milyar lebih dana murni APBD Kabupaten Paser dan segera akan dillaksanakan pembangunan jalan di dua ruas jalan, Jalan Penghubung Ruas Jalan Padang Pengrapat - Muara Pasir sepanjang 20,384 kilometer dan Ruas Jalan Muara Pasir - AirMati sepanjang 10,582 kilometer.

Di hadapan Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi Ditjen Konservasi Sumber daya Alam dan Ekosistem Ahmad Munawir, S.Hut, M.Si Bupati Fahmi menyampaikan apresiasinya atas sambutan Munawir dan jajarannya. “Saya menyatakan ini sebuah langkah maju bagi Kabupaten Paser dan menjadi solusi permasalahan selama ini yaitu ketimpangan infrastruktur terutama dikawasan Cagar Alam Muara Adang, yang desanya tertinggal dan terisolir”, ujarnya.

Fahmi menegaskan bahwa akses jalan yang baik sangat vital untuk disegerakan pembangunannya. Menurutnya, akses jalan menjadi penyumbang inflasi karena mobilisasi dan transportasi bahan kebutuhan primer menjadi mahal. “Selain mengendalikan inflasi, kami juga terus memperjuangkan angka IPM meningkat. Karena Indeks Pembangunan Manusia ini menyumbang angka pengangguran, kebodohan, kesakitan yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat”, ungkapnya.

Untuk diketahui, IPM adalah ukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya

Fahmi pun menegaskan pembukaan akses jalan Desa Harapan Baru bahwa tidak ada kepentingan dan tendensi lainnya selain demi kepentingan masyarakat yang sudah puluhan tahun menantikan akses jalan darat ke desanya.

Munawir pun mendukung upaya Bupati termuda sepanjang sejarah pemimpin di Kabupaten Paser ini. “Jangan gara-gara hutan, masyarakat terisolir”, katanya. Ia pun menyilakan jika ada kawasan lain yang terisolir agar diajukan lagi dan cukup satu kali PKS saja. 

Turut hadir damping Bupati, Sekretaris Daerah Drs Katsul Wijaya, M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Adi Maulana, S.Sos, M.Si, Kadis PUTR Ir Hasanuddin, MT, Sekretaris PUTR Usma, M.Si, dan pejabat lainnya. (Prokopim).

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 1.9783 detik dengan memori 0.7MB.