Berita:TIM Teknis Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat Silahturahmi Ke Paser

Siaran Pers

Tana Paser – Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi menerima kunjungan kerja tim teknis Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat, Sabtu (29/04) di Lou Bapekat Pendopo.

            Kunjungan ini dipimpin Sekretaris Jendral Dekranas Euis Saidah, didampingi bendahara Dekranas Andi Marcelia Hamid dan ketua bidang kreatif Riniaty Sarjono. Hadir pula Ketua DPRD Paser Kharuddin, Kapolres Paser Dudy Iskandar, Ketua Dekranas Paser Hj Mutiarni Yusriansyah Syarkawi dan pimpinan perangkat daerah.

            Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi mengharapkan agar pertemuan ini dapat dijadikan ajang berbagi pengalaman serta manfaat dan kemajuan yang berguna bagi Kabupaten Paser.

            “Kerajinan sebagai suatu perwujudan perpaduan ketrampilan untuk menciptakan suatu karya dan nilai keindahan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu kebudayaan. Kerajinan tersebut tumbuh melalui proses waktu berabad-abad tumbuh kembang maupun laju dan merananya kerajinan sebagai warisan yang turun temurun,” ungkap Bupati.

           Yusriansyah juga menjelaskan peranan dan arti penting dari keberadaan industri kerajinan sebagai suatu wahana pemerataan pendapatan, penciptaan usaha baru serta upaya pelestarian hasil budaya bangsa, celah-celah keberadaannya mulai tersimak dan menggugah tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, utamanya mereka yang erat kaitannya dengan seni budaya kerajinan itu sendiri, seperti para pecinta/peminat barang-barang seni dan kerajinan, tokoh masyarakat dan para seniman serta para ahli yang menggeluti bidang seni serta kerajinan.

            Sementara itu ketua Dekranas Kabupaten Paser Hj Mutiarni Yusriansyah Syarkawi menjelaskan dalam pembinaan para pengrajin di Kabupaten Paser, Dekranasda Paser telah menghimpun dan mendata kuantitas dan kualitas para pelaku usaha atau pengrajin di sepuluh kecamatan, lima Kelurahan dan 139 desa.

            “Dari 124 pelaku usaha pengrajin, yang memiliki Tanda Daftar Industri (TDI) baru 30 Pengrajin. Ini menunjukan bahwa baru 25 persen yang mempunyai keabsahan pengrajinan, padahal keseluruhan pengrajin sanagt berantusias memiliki keabsahan tersebut, ssehingga mereka lebih giat dan berkiprah dalam usahanya,” kata Mutiarni.

Mutiarni mengatakan dengan banyaknya jenis usaha (pengrajin) sehingga banyak pula hasil prosuksi yang dihimpun oleh Dekranasda Kabupaten Paser tidak memiliki wadah atau Dekranasda Centre, sehingga masih berpencar sesuai domisili pengrajin.
            “Dukungan semua pihak terutama Dekranas pusat dan perusahaan sebagai mitra kerja dapat berpartisipasi aktif dalam pembinaan dan pengembangan para pelaku usaha pengrajin sehingga apa yang merupakan visi dan misi dekranas maupun Dekranasda dapat terwujud demi mencapai kesejahteraan keluarga dan masyarakat”. (YR).

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.1618 detik dengan memori 0.95MB.