TANA PASER – Bulan ini tepatnya pada pekan keempat akan ada transmigran dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan masuk ke Paser, untuk menempati Unit Pemukiman Tranmigrasi (UPT) di Desa Keladen, Kecamatan tanjung Harapan. Jumlah transmigran yang masuk adalah 10 Kepala Keluarga (KK), terdiri dari 29 jiwa.
Jumlah ini berasal dari 3 daerah dari DIY, yaitu Kabupaten Bantul 5 KK 15 jiwa, Sleman 3 KK 8 jiwa, dan Kota Jogjakarta 2 KK 6 jiwa. Di Keladen, mereka akan bergabung dengan transmigran lokal yang sudah lebih dulu ada. Pembagian wilayahnya adalah 50:50 untuk lokal dan luar. Selain dari DIY, Keladen masih menunggu transmigran dari Serang Provinsi Banten dan Pringsewu Provinsi Lampung.
Saat ini Sekretaris Daerah Kabupaten Paser AS Fathur Rahman selaku ketua Tim Kerja Sama Daerah Kabupaten Paser bersama dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sancoyo dan Kepala Bagian Pemerintahan Irwan Suryani memantapkan dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai legitimasi untuk kerja sama masing-masing pihak.
Para pihak mengadakan pertemuan sebagai langkah finalisasi, yang berlangsung di Kantor Bupati Bantul, DIY, Rabu (7/11). Pertemuan ini juga dihadiri Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Provinsi DIY, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Kota Jogjakarta dan Kabupaten Sleman.
Sekretaris Daerah AS Fathur Rahman mengatakan bahwa Paser membuka daerah tranmigrasi di Desa Keladen, dan terbuka bagi siapa saja yang ingin bekerja sama dengan Paser. “Semoga para transmigran sudah siap dengan kondisi di Paser, yang meskipun sama-sama wilayah pertanian, ada perbedaan terkait kondisi lahan antara di Jawa dengan Kalimantan,” kata Fathur Rahman.
Pada kesempatan itu Sekda menyerahkan tiga rangkap dokumen PKS antara Paser dengan masing-masing daerah asal transmigran, yang diterima oleh Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Provinsi DIY, yang diwakili Kepala Bidang Transmigrasi, Retno Basundari.
Retno menyampaikan bahwa setelah pertemuan ini, pihaknya akan melakukan serangkaian persiapan untuk para transmigran. “Akan ada pembekalan dan pelatihan mulai tingkat kabupaten dan kota sampai diberangkatkan ke Kaltim. Kegiatan akan dimulai pada 11 November, terus menerus hingga diterbangkan ke Balikpapan pada Kamis tanggal 22 November,” tutur Retno. (aks)