Gubernur : Pemerintah Tidak Ikut Campur Urusan Hukum
SAMARINDA - Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak memenuhi janjinya mempertemukan perwakilan petani Plasma, perusahaan kelapa sawit yakni PT Pradiksi Gunatama dan PT Senabangun Aneka Pertiwi serta pemangku kepentingan terkait.
Pertemuan yang digelar, Senin (5/6) di ruang Rapat Kantor Gubernur Kaltim ini, sebagai upaya gubernur memediasi para pihak untuk membantu penyelesaian masalah dualisme manajemen perusahaan yang berimbas kepada masyarakat yang menaungi plasma perkebunan plasma kelapa sawit di Kecamatan Batu Engau.
“Sesuai janji hari ini kita pertemukan para pihak terkait. Intinya ingin mencari solusi untuk mufakat penyelesaian masalah tumpang tindih peruntukan lahan perkebunan yang kabarnya akan dialihfungsikan menjadi kawasan pertambangan, yakni antara masyarakat dengan perusahaan,” ujar Gubernur Faroek saat memimpin rapat.
Menurut gubernur, ia sudah menerima langsung laporan dari masyarakat berkaitan masalah tersebut. Mengingat beberapa waktu lalu masyarakat petani menemui dirinya langsung untuk menyampaikan aspirasi tersebut.
“Pemerintah Provinsi tidak ikut campur urusan hukum dan harus secepatnya diselesaikan. Artinya Pemerintah tidak berpihak ke manajemen manapun. Perusahaan harus membangun perkebunan kemitraan untuk masyarakat sekitar dan ini sesuai peraturan Gubernur yang ada,” katanya.
Ditegaskan Gubernur, sesuai peraturan daerah menyangkut tata ruang, tidak dibenarkan ada tumpang tindih lahan antara perkebunan dan pertambangan, karena yang bisa mensejahterakan rakyat adalah perkebunan. “Pertambangan tidak pernah mensejahterakan rakyat, rakyat hanya dihibur dengan keuntangan perusahaan,” tegas Awang Faroek Ishak.
Gubernur berkepentingan mengawal pengembangan perkebunan kelapa sawit dengan pola plasma untuk kesejahteraan rakyat. Artinya pemerintah berpihak kepada rakyat. “Plasma merupakan kewajiban perusahaan," ucapnya.
Menurut Awang Faroek kegiatan pertanian dalam arti luas menjadi prioritas pembangunan daerah. Satu diantaranya, perkebunan kelapa sawit yang diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, melalui pengembangan skenario kebun plasma. (har-)