TANA
PASER- Setelah mengunjungi dua perguruan tinggi negeri ternama di Yogyakarta,
yakni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Negeri Yogyakarta, Rabu ( 23/10) jajaran MAN IC Paser melanjutkan studi pengembangan
wawasan ke MAN IC Pekalongan Jawa Tengah.
Mengapa memilih MAN IC Pekalongan? Bukan
MAN IC Serpong atau lainnya? Humas MAN IC Paser Ismail menyebutkan, salah satu
latar belakangnya, karena pada tahun pelajaran 2018/2019 lalu, ada 38 siswa MAN
IC Pekalongan meraih nilai sempurna (100) sehingga menjadikan MAN IC yang
lahirnya sama dengan MAN IC Paser pada
2015, menempati rangking 12 Nasional peraih nilai tertinggi UNBK.
Saat sampai di MAN IC Pekalongan menurut Ismail dalam
relisnya yang disampaikan ke Bagian Humas Paser, rombongan MAN IC Paser
disambut dan diterima oleh Waka Humas MAN IC Pekalongan, Achmad Chosim dan
pengurus OSIS MAN IC Pekalongan.
Yang menarik pada acara tersebut jelas
Ismail, sambutan Kepala MAN IC
Pekalongan H Mashuri dilakukan melalui
Telekonferensi. Karena beliau sedang berada di Semarang.
“ Dalam sambutannya, Kiyai Mashuri,
sapaan akrab Kepala MAN IC Pekalongan, memberikan pesan khusus kepada siswa MAN
IC Paser, agar selalu memiliki percaya diri tapi tidak berlebihan sehingga menjatuhkan
diri kepada riya, sum'ah, ujub, dan takabbur. Perbaiki selalu niat kalian dalam
menuntut ilmu dan jadilah kalian orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain,”
kata Ismail.
Kiyai Mashuri yang pernah menjadi Kepala
MAN IC Jambi ini juga memotivasi siswa
MAN IC Paser bahwa siswa-siswi adalah
calon pemimpin bangsa bahkan pemimpin dunia. “Semoga kalian selalu diberkahi
Allah,” katanya.
Sementara itu, Kepala MAN IC Paser,
Khoirul Anam menyampaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada pihak MAN IC Pekalongan atas sambutannya yang penuh
kekeluargaan dan keakraban.
Khoirul Anam yang pernah menjadi Waka
Humas dan Waka Keasramaan di MAN 2 Samarinda ini juga berpesan kepada siswa
bahwa jika ingin meraih kebahagiaan dunia hendaklah disertai ilmu (dunia), jika
ingin kebahagiaan akhirat hendaklah disertai ilmu (akhirat) dan jika ingin
meraih kebahagiaan dunia akhirat juga disertai ilmu.
“Sembari mengutip pesan Eyang Habibi
almarhum sebagai pencetus dan pendiri MAN IC), bahwa siswa MAN IC itu selalu
menyeimbangkan IPTEK dan IMTAK. 100 persen IPTEK, 100 persen IMTAK dan jadilah
kalian Muslim yang Rahmatan Lil Aalamiin,” katnya.
Dalam acara pembukaan studi pengembangan
wawasan tersebut, turut hadir Kepala TU MAN IC Pekalongan Yossina Mayo, Waka
Humas Achmad Chosim dan seluruh Dewan Guru serta Pengurus OSIS MAN IC Pekalongan.
(har-/humas)