Berita:Kota Mandiri Memerlukan Inovasi

Siaran Pers

TANA PASERUpaya Pemerintah Kabupaten Paser dalam meningkatkan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat terus didorong, utamanya kegiatan pembangunan yang bersumber dari ide, pemikiran dan aspirasi masyarakat salah satunya yaitu melalui kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan yang pada pekan kedua bulan Februari ini sudah dilaksanakan di 6 kecamatan.

Semua perencanaan pembangunan di Kabupaten Paser tentu telah memperhatikan asas prioritas yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, namun dengan kondisi defisit anggaran yang tengah melanda membuat Pemerintah Daerah harus lebih selektif dalam mengalokasikan anggaran kegiatan pembangunan.

“Hal tersebut jangan sampai menyurutkan tekad kita untuk mewujudkan cita-cita dalam membangun Kabupaten Paser menjadi lebih maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan”, ungkap Wakil Bupati Paser saat membuka acara presentasi usulan proyek kota mandiri berbasis perikanan dan perkebunan kelapa sawit melalui skema Kerjasama Pemerintah  dengan Badan Usaha yang di biayai oleh National Standard Finance (NSF) dari USA.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat Sadurengas (9/2) ini Mardikansyah mengharapkan kegiatan ini akan manjadi titik terang dan menjadi awal menuju kemajuan pembangunan yang berkelanjutan karena jika terealisasi akan sangat bermanfaat yang dalam hal ini sepenuhnya akan dilaksanakan dan dikelola oleh masyarakat.

Ditambahkan, Tommi Suprapto selaku Direktur NSF yang pada kesempatan tersebut menjadi narasumber menjelaskan untuk mewujudkan kota mandiri memerlukan inovasi yang akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi yang jika telah terealisasi akan menjadi pondasi kemajuan pembangunan yang akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya.

“Contohnya Jakarta itu tidak memiliki ikan tetapi dia memiliki pelabuhan yang besar yang mampu menampung ratusan ribu hasil tangkapan yang kemudian untuk didistribusikan ke berbagai pengusaha dibidang perikanan, sehingga membuat berkembang pesatnya lingkungan sekitar sekaligus meningkatnya pertumbuhan perekoniman masyarakatnya,” ujar Tommi.

Menurutnya, hal itu bukan suatu yang mustahil jika semua stakeholder berperan, ditambah lagi Kabupaten Paser juga merupakan daerah penghasil kelapa sawit yang bisa dikatakan kedua sektor tersebut menjadi sumber utama penghasilan masyarakat.

“Di sini uang disediakan Bank Dunia, di luar APBN maupun APBD dan dalam konteks ini semua usulan pembangunan, daerahlah yang mengelola dan juga menentukan teknologi yang digunakan, bahkan harus menggunakan kontraktor atau pengusaha lokal,” jelas Tommi yang ternyata juga pernah berdomisili di Tanah Grogot tahun 1976 lalu. Mhi

 

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.1814 detik dengan memori 0.94MB.