TANA PASER- Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Paser bersama DPP Lembaga Adat Paser menggelar Festival Budaya Melas Taon 2019 atau
Tana Paser Internasional Folklore and Folk Art Melas Taon Festival Tahun 2019
yang bertujuan untuk melestarikan budaya, sekaligus menarik kunjungan
wisatawan.
Selain melastarikan budaya
Paser, menurut Kapala Disporapar Paser Yusuf Sumako, juga mewujudkan
destinasi pariwisata nasional serta dalam upaya mendukung Visit Kaltim 2020.
“Gelaran ini juga sebagai upaya Pemkab
Paser untuk mempromosikan adat istiadat
suku Paser. Suku Paser kaya seni dan budaya dan dapat dijadikan atraksi dan
produk wisata yang layak dijual kepada wisatawan Nusantara maupun mancanegara,”
katanya.
Karena itu Yusuf Sumako menargetkan, Tana
Paser Internasional Folklore and Folk ART Melas Taon Festival akan
menjadi ajang bertaraf nasional dan internasional pada tahun 2020.
“Dengan dukungan Dinas Pariwisata Kaltim
dan Kementerian Pariwisata, festival budaya Melas Taon sebagai salah
satu promosi Wonderfull Indonesian di Kalimantan Timur, dan
nantinya 2020 akan melibatkan 7 negara dan Insya Allah pak Menteri Pariwisata akan hadir,”
kata Yusuf Sumako dalam sambutnnya.
Sementara,
Kadis Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni dalam sambutannya mengaku sangat
mendukung penyelenggaraan festival budaya Melas Taon.
Selain itu, mantan Lurah Long Kali ini
mengaku festival budaya Melas Taon merupakan kekayaan khasanah budaya Indonesia
yang harus dilestarikan, sehingga pesta adat tersebut dijadikan kegiatan tahunan
sebagai promosi Kabupaten Paser, menjadi destinasi tujuan wisatawan nasional
maupun internasional di wilayah Kalimantan Timur.
Sedangkan Ketua Lembaga Adat Paser
Arbain M Noor berharap festival budaya
Melas Taon dapat menjadi kalender
kebudayaan dan parwisata nasional di pesona wisata Indonesia. (har-/humas)