Berita:Desa Ramai-Ramai Minta Sekolah yang Representatif

Siaran Pers

 

TANA PASER – Sepertinya sudah menjadi hal yang selalu terjadi tiap tahun ketika Musrenbang berlangsung, para kepala desa lebih memprioritaskan usulan pembangunan  infrastruktur dibanding yang lainnya. Pada Musrenbang Kecamatan di Muara Komam Rabu (1/2) usulan masih tetap didominasi kegiatan fisik. Namun ada yang menarik, dimana hampir semua desa meminta fasilitas pendidikan yang memadai.

Lurah Muara Komam meminta asrama pelajar karena selama ini banyak tamatan SD dari desa-desa lain putus sekolah yang disebabkan oleh jarak tempuh yang cukup jauh ke ibukota kecamatan, ditambah sulitnya mencari tempat tinggal untuk anak usia SMP dan SMA.

Sementara itu Desa Uko minta rehab SDN 017 senilai 800 juta, Desa Lusan minta pembangunan pagar dan lapangan futsal SDN 015, desa Swan Slutung mohon atap dan pagar SDN 012, dan desa Binangon minta ruang kelas baru di SDN 013 yang letaknya di pinggir jurang, karena saat ini kelasnya hanya satu dan itu disekat untuk belajar dengan satu meja untuk 3 orang serta sistem belajarnya bergantian.

Kepala UPTD Dinas Pendidikan Muara Komam Muhammad menambahkan bahwa SDN 013 yang berada di pinggir jurang itu bangunanya dalam kondisi miring. “Angin kencang bisa saja menarik gedung sekolah itu ke jurang, bayangkan kalau saat itu anak-anak sedang belajar,” kata Muhammad.

Terhadap permohonan dari desa ini pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pendidikan Murharianto mengatakan bahwa pemerintah memprioritaskan sekolah yang masih memerlukan fasilitas utama seperti ruang kelas. “Di Kabupaten Paser masih banyak sekolah yang belum lengkap ruang belajarnya. Dengan alokasi dana yang minim akibat defisit, mau tidak mau kami harus memilih sekolah yang urgen dibantu. Adapun pagar bisa dianggarkan melalui ADD (Alokasi Dana Desa),” kata Murharianto. (ak)

                                                              

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 0.1950 detik dengan memori 0.94MB.