TANA
PASER- Upaya Pemerintah Kabupaten Paser dalam penyelesaian batas wilayah di Kabupaten Paser menjadikan
perhatian besar. Itu dibuktikan dengan
digelarnya pelatihan system informasi Geospasial bagi 30 Operator Software
Geographic Information System (GIS).
Pelatihan system informasi Geospasial
untuk penegasan batas daerah yang diikuti unsur 10 kecamatan dan instansi
terkait di jajaran Pemkab Paser yang digelar Subbagian Penataan dan Batas Daerah
pada Setda Paser, menghadirkan empat nara
sumber dari Fakultas Geogarafi Universitas Gaja Mada (UGM).
Pelatihan yang digelar di Hotel Kriyad Sadurengas dari tanggal 30
April hingga 4 Mei ini, dibuka Sekda Paser AS Fathur Rahman. Saat acara
pembukaan, turut dihadiri Kepala Laboratorium Kartografi Digatal UGM Nurul
Khakhim serta jajaran Camat.
Sekda Paser AS Fathur Rahman saat membuka
pelatihan berharap dengan telah dilaksanakannya kegiatan ini, ke
depan semua proses penetapan, penegesan dan pengesahan batas dapat terlaksana
dengan baik tanpa meninggalkan permasalahan atau sengketa di kemudian hari.
“Kepada para peserta saya berpesan agar
dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan baik, jangan ragu untuk bertanya
dan berdiskusi, jadikanlah kesempatan ini untuk menambah ilmu serta menggali
informasi yang sedalam-dalamnya tentang sistem informasi geospasial,” pesan
Setda.
Selain itu, Setda berharap ilmu yang
didapat dari pelatihan ini dapat di implementasikan
apa yang di dapat untuk kepentingan instansi masing-masing sebagai dukungan
dalam mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan optimal.
“Kepada para narasumber dan terkhusus
para narasumber dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, saya ucapkan selamat
datang dan terima kasih telah bersedia meluangkan waktu untuk hadir memberikan
wawasan dan pengetahuan tentang geospasial dan pemetaan pada kesempatan ini,”
katanya.
Kasubag Penataan dan Batas Daerah
Finandar Astaman mengatakan,
permasalahan
tentang batas daerah ataupun batas kepemilikan tanah sering memicu konflik
antar masyarakat. Karena itulah dalam implementasinya tentu kehadiran software
sistem informasi geospasial ini akan sangat membantu memberikan kemudahan bagi
operator dalam menentukan titik-titik koordinat batas wilayah yang nantinya
akan dituangkan dalam bentuk pemetaan.
Selain itu menurut Finandar, pelatihan ini juga merupakan tindak lanjut percepatan
penyelesaian batas antar desa antar kecamatan, dan batas antar desa dalam satu
wilayah kecamatan di Kabupaten Paser yang selama ini masih terdapat kerancuan.
“Pelatihan dilakukan selama empat hari
dengan materi serta praktek lapangan. Harapannya
dengan adanya pelatihan dengan empat
nara sumber dari UGM ini, dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
bagi operator software geographic inforasi system,” sebutnya. (har-/humas)